Sabtu, 18 Februari 2012

Bahaya mengkonsumsi jajanan di sekitar kita


Bukan kali pertama kalau diberitakan jajanan anak sekolah (dan orang dewasa) tidak menyehatkan. Bahaya makanan jajanan sekolah dan makanan umum lainnya bisa muncul untuk jangka pendek, bisa juga pada jangka panjang.
Jangka pendek, terjadi keracunan makanan sebab tercemar mikroorganisme, parasit, atau bahan racun kimiawi (pestisida). Muntah dan diare sehabis mengonsumsi jajanan paling sering ditemukan.
Bahaya jangka panjang jajanan yang tidak menyehatkan apabila bahan tambahan dalam makanan-minuman bersifat pemantik kanker, selain kemungkinan gangguan kesehatan lainnya.
Kita menyaksikan hampir semua kalangan di Indonesia, baik anak sekolah, orang kantoran di kota besar, apalagi yang di pedesaan, rata-rata sudah tercemar oleh beragam bahan kimiawi berbahaya dalam makanan, kudapan, atau penganan jajanan mereka.
Mengandung Zat Warna Tekstil
Sebagai contoh adalah saus tomat. Tidak sedikit saus tomat yang beredar terbuat dari ubi, cuka, dan zat warna tekstil (rhodomin-B). Zat warna tekstil inilah yang diperkirakan berpotensi menimbulkan keluhan tersebut.
warna warni jajanan anak
Tidak hanya sekadar pusing belaka yang ditakutkan, melainkan juga bahaya jangka panjangnya. Zat warna tekstil jenis itu bersifat pemantik munculnya kanker bila dikonsumsi rutin untuk waktu yang sama.
Kita menyaksikan yang ada di meja makan warung nasi, penjual bakmi bakso, dan kantin sekolah, kemungkinan besar jenis saus tomat semacam itu. Kalau tidak, kenapa harganya bisa rendah sekali? Kecurigaan harus muncul bila ada saus tomat semurah itu.
Bukan cuma dalam saut tomat, zat warna tekstil rhodomin-B juga konon pernah ditemukan dalam lipstik dan pemerah pipi, selain bahan pewarna panganan dan jajanan, termasuk mungkin dalam sirup murah.
Dalam sebuah reportase sebuah stasiun TV swasta menyiarkan tayangan pembuatan sirup yang dijajakan di sekolah tersebut kurang higienis, memakai air mentah (belum dimasak) dan zat warna buatan yang diduga rhodomin-B juga.
Sirup dan limun murah di jajanan sekolah ini yang membuat kita prihatin. Generasi anak sekolah (pinggiran, dari ekonomi kurang mampu) kita tengah memanggul risiko terkena kanker saat dewasa, selain bahaya infeksi perut dadakan.

Jumat, 17 Februari 2012

Situbondo, Persaudaraan yang tak mengenal tempat membawa banyak hal hanyut mengundang musibah


         Siapa yang tak mengenal Kabupaten Situbondo selain dikenal sebagai kota santri di Jawa Timur, Situbondo juga sempet eksis di ranah publik. Beberapa tahun silam, Situbondo sempat disoroti media akibat banjir bandang yang melumpuhkan kota selama sepekan. Tentu, menggemparkan! Malam yang diguyur hujan saat itu, tiba tiba mandatangkan arus air yang mampu menerjang rumah-rumah dan lahan warga, Otomatis kegiatan belajar mengajar dan pemerintahan kabupaten lumpuh total. Parah memang! Namun science journalist sempat menelusuri apa penyebab terjadinya banjir ini. Banyak pendapat masyarakat yang mengatakan bahwa banjir tersebut terjadi akibat pasokan air kiriman dari Kabupaten bondowoso. Bolehlah kita percaya, namun apa dari masyarakat Situbondo sebenarnya sudah cukup benar mengatakan hal demikian? Tidak. Kami menyoroti faktor lain yang datang dari kebiasaan masyarakat.



kegiatan warga di sungai Dawuhan Situbondo

Sampah rumah tangga menumpuk di sisi sungai

Limbah rumah tangga



Statemen bahwa keberadaan sampah berhubungan besar terhadap terjadinya banjir memang tidak salah. Kebiasaan tersebut terjadi hampir di setiap sudut kota Situbondo ,khususnya pada sungai – sungai kabupaten ini.  

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hostgator Reviews