Siapa yang tak
mengenal Kabupaten Situbondo selain dikenal sebagai kota santri di Jawa Timur, Situbondo juga sempet
eksis di ranah publik. Beberapa tahun silam, Situbondo sempat disoroti media
akibat banjir bandang yang melumpuhkan kota selama sepekan. Tentu,
menggemparkan! Malam yang diguyur hujan saat itu, tiba tiba mandatangkan arus
air yang mampu menerjang rumah-rumah dan lahan warga, Otomatis kegiatan belajar
mengajar dan pemerintahan kabupaten lumpuh total. Parah memang! Namun science
journalist sempat menelusuri apa penyebab terjadinya banjir ini. Banyak
pendapat masyarakat yang mengatakan bahwa banjir tersebut terjadi akibat
pasokan air kiriman dari Kabupaten bondowoso. Bolehlah kita percaya, namun apa
dari masyarakat Situbondo sebenarnya sudah cukup benar mengatakan hal demikian?
Tidak. Kami menyoroti faktor lain yang datang dari kebiasaan masyarakat.
kegiatan warga di sungai Dawuhan Situbondo |
Sampah rumah tangga menumpuk di sisi sungai |
Limbah rumah tangga |
Statemen bahwa
keberadaan sampah berhubungan besar terhadap terjadinya banjir memang tidak
salah. Kebiasaan tersebut terjadi hampir di setiap sudut kota Situbondo ,khususnya pada sungai – sungai kabupaten ini.
Masyarakat di daerah ini
memiliki kebiasaan menggunakan media sungai secara masal setiap harinya, mulai
dari sekedar mandi,mencuci piring,mencuci pakaian, menggosok
gigi,bersuci,membuang sampah,kencing, buang air besar,membuang limbah industri. Kebiasaan buruk ini akan sangatlah
kompleks karena masyarakat melakukannya setiap hari tanpa absen. Fenomena ini lebih
menggelitik ketika kami menemukan banyak tanggapan yang menyatakan bahwa air
mengalir merupakan air yang suci untuk digunakan dan dengan bersama sama melakukan aktifitas di sungai dapat menjalin rasa kekeluargaan antar warga. Apakah sesimpel itukah? sungguh ironis. Lebih dari 100 warga (sample daerah Dawuhan ,Situbondo) masih menggunakan sungai di daerahnya setiap harinya. Padahal jutaan bahkan tak
terhitung mikroorganisme di dalamnya sudah pasti mengundang penyakit yang
merugikan. Apa yang didapat dari ketergantungan terhadap sungai? Kekeluargaan untuk
berbondong-bondong beraktifitas di sungai? Atau supaya irit air bersih? Kalo nanti
banjir? Barang barang hanyut?atau Terserang penyakit? Apa irit namanya? Tidak! .
Untuk Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Situbondo, ayolah kita bersama ubah dan kembangkan
pola pikir bersama. Situbondo Bisa! (Bentuk peduli kami, Science Journalist
Team Situbondo 2012 untuk Situbondo)
0 komentar:
Posting Komentar